A. APA ITU ACTIVITY DIAGRAM?
Secara bahasa Activity Diagram jelas memiliki arti diagram
aktivitas. Lebih jelasnya, Activity Diagram dikenal sebagai sebuah visual
diagram yang menggambarkan tahapan operasi kerja pada suatu sistem.
Pendapat ahli menyebutkan bahwa diagram ini
memvisualisasikan alur kerja atau aktivitas sistem dalam bentuk bagan. Dengan
demikian sama sekali tidak bersinggungan dengan aktivitas pengoperasi atau
penggunanya.
Sementara itu, terdapat pula pendapat lain yang menegaskan kedudukan
diagram ini sebagai bentuk khusus dari state machine. Pembuatannya bertujuan
untuk memodelkan komputasi-komputasi berikut aliran kerjanya pada perangkat
lunak yang dalam tahap pengembangan.
Perlu diketahui, Activity Diagram juga termasuk dalam satu
jenis dari Unified Modelling Language (UML) dalam perancangan sistem. Hanya
saja diagram langsung menunjukkan aktvitas demi aktivitas tanpa adanya
keterangan lebih lanjut tentang alur tersebut.
Konsep diagram ini mampu menyajikan sebuah rangkaian yang eksplisit
mengenai mekanisme suatu sistem. Dengan demikian, tidak secara khusus
diperuntukan bagi pengoperasi ahli teknologi informasi saja.
B. ACTIVITY DIAGRAM UNTUK USE CASE
Pada bagian pembahasan sebelumnya telah tersebut bahwa jenis
diagram ini tidak menyatukan aktivitas rancangan dengan pengoperasinya. Namun,
terkadang sengaja dibuat untuk melengkapi bagian deskripsi dari Use Case.
Use Case sendiri juga termasuk dalam salah satu jenis dari
UML yang mengikutsertakan pengoperasi pada diagramnya. Ini artinya Activity
Diagram khusus bagi Use Case kurang lebih menampilkan interaksi antara sistem
terancang dengan aktornya/pengoperasi.
C. FUNGSI ACTIVITY DIAGRAM
Beberapa fungsi yang lebih rinci dari diagram ini, antara
lain :
·
Memberikan gambaran menyeluruh, jelas, dan
terstruktur tentang rantai aktivitas;
·
Menunjukan urutan proses dalam sistem yang akan
berjalan;
·
Menjadi diagram yang khusus memodelkan tahapan
proses berdasarkan satu atau beberapa Use Case;
·
Membantu menguraikan algoritma sekuensial yang
sifatnya kompleks;
·
Menganalisis penggunaan sistem berikut
langkah-langkah atau keputusan yang perlu diambil serta momentumnya;
·
Membantu memodelkan aplikasi dengan sistem
pemrosesan paralel;
·
Mampu menjadi media untuk menelusuri kebutuhan
bisnis pada jenjang lebih lanjut.
D. KELEBIHAN ACTIVITY DIAGRAM
Penggunaan Activity Diagram tidak hanya dibutuhkan semata,
melainkan juga memberikan beberapa kelebihan kepada penggunanya, antara lain :
1. Mudah Dipahami
Bentuk bagannya sendiri memiliki model yang memuat semua
tahapan sehingga informasi tersedia secara rinci, namun tetap padat. Inilah
yang membuat diagram tetap mudah dimengerti oleh pengambil keputusan yang tidak
terjun terlalu jauh dalam bahasan teknis sekalipun.
2. Mampu Menyederhanakan Proses Dari Use
Case Kompleks
Salah satu karakteristik diagram ini adalah menjelaskan Use
Case bersifat rumit ke dalam alur tahapan sederhana. Selain itu, juga
memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kinerja suatu tahapan merujuk pada
alur diagram.
3. Memperlihatkan Proses Logis Algoritma
Dengan mengurutkan prosedur operasi, pada saat yang sama
diagram mendemonstrarikan bagaimana strategi pemecahan masalah secara logis.
4. Menjelaskan Langkah Kerja Dari UML
Use Case
Ketika Use Case menunjukkan detail dari pengguna (aktor) dan
interaksinya terhadap sistem, Activity Diagram mampu menjelaskan langkah kerja
berdasarkan informasi tersebut. Ini tentu membuat hubungan antara diagram
aktivitas dengan Use Case saling berkaitan, namun tetap memiliki fungsinya
masing-masing.
5. Memodelkan Berbagai Arsitektur
Software
Bukan hanya sebagai urutan proses maupun pengambilan
tindakan, diagram juga dapat memodelkan metode, operasi, berikut fungsi dalam
sistem yang dirancang.
E. KOMPONEN DALAM ACTIVITY DIAGRAM
Untuk merepresentasikan rangkaian secara solid yang tetap
mudah dipahami, diagram ini menggunakan simbol-simbol khusus. Setiap simbol
menandakan fungsi, kedudukan, serta keterkaitannya masing-masing.
Secara sederhana diagram tersusun dari komponen dasar dan
komponen lain yang lebih lengkap. Di antara keduanya, komponen dasar menjadi
simbol yang wajib terlibat dan paling umum digunakan.
1. Komponen Dasar
Setidaknya terdapat 14 komponen yang perlu Anda perhatikan
saat merancang Activity Diagram, antara lain:
Simbol |
Nama |
Keterangan |
Nodul Awal/Initial Node |
Alur kerja sistem dimulai |
|
Aktivitas |
Merupakan bagian utama yang berisi penjelasan singkat
tentang aktivitas atau tindakan yang diambil. |
|
Decision |
Menghubungkan satu jalur input dan dua atau lebih
output/hasil keputusan yang diambil. Bagian ini tergolong sebagai keadaan
yang kondisional. |
|
Connector |
Garis yang menunjukan hubungan langsung atau alur
kontrol. Simbol ini juga menandakan satu aktivitas wajib selesai terlebih
dahulu sebelum berlanjut ke aktivitas selanjutnya. |
|
|
Note |
Catatan tambahan mengenai informasi detil proses. Note
dapat menjadi media bagi antarperancang untuk saling memberikan catatan
penting. |
|
Receive Signal |
Aktivitas telah diterima dan rangkaian dari action
terkait telah selesai. |
|
Option Loop |
Memodelkan urutan aktivitas secara berulang . |
Flow Final |
Tanda akhir dari suatu proses tersendiri dan bukan titik
hilir dari seluruh alur operasi pada diagram. |
|
|
Condition Text |
Keterangan ini menjelaskan kondisi serta alasan suatu
keputusan diambil. Biasanya letak teks ini bersebelahan dengan nama pengambil
keputusan. |
Join/Penggabungan |
Menggabungkan 2 aktivitas setingkat lalu menciptakan satu
operasi kerja. |
|
|
Fork |
Pemecahan 1 aktivitas menjadi 2 operasi kerja yang
setingkat. |
|
Nodul Akhir |
Menandakan akhir dari seluruh rangkaian aktivitas dalam
sistem. |
Swimlane |
Menjadi sisi pemisah antara proses kerja dengan aktor
yang melaksanakannya. |
2. Komponen Lainnya
Selain komponen dasar, komponen ini termasuk komponen yang
sama pentingnya. Ada lebih dari 10 simbol, antara lain:
Simbol |
Nama |
Keterangan |
|
Central Buffer Node |
Memiliki arti menggabungkan data dari beberapa sumber.
Central Buffer Node tidak terhubung langsung dengan tindakan secara langsung. |
|
Conditional Node Spesification |
Nodul menunjukan pilihan yang lebih diperhitungkan dari
berbagai alternatif. |
|
Pembatas/ Constraint |
Pada diagram komponen ini menggunakan mode teks yang
berperan sebagai pembatas. Fungsinya untuk mendeskripsikan suatu tanda. |
|
Data Store Node |
Memodelkan alur data yang berkelanjutan. |
|
Exception Handler |
Bagian ini menjelaskan bagaimana pengeksekusian terhadap
sesuatu yang dikecualikan kemudian terjadi. |
|
Nodul Perluasan/Expansion Node |
Simbol yang masih satu rangkaian dengan keseluruhan alur,
namun nodul melekat dan melintasi batas simbol Expansion Region. |
|
Expansion Region |
Menjadi alur yang memuat input serta output eksplisit.
Input dinyatakan dalam bentuk kumpulan nilai. |
|
Input Pin |
Berperan menerima nilai input dari tindakan/proses lain. |
|
Output Pin |
Setelah suatu proses tereksekusi, Output Pin akan
mengirimkan hasil nilai ke proses selanjutnya. |
|
Value Pin |
Memiliki peran mirip Input Pin. Hanya saja Value Pin akan
mengevaluasi nilai yang masuk dan hasil akan menjadi masukan bagi operasi
tersebut. |
|
Loop Node |
Menandakan aktivitas terstruktur yang tersusun dari
bagian penyiapan, isi, dan pengujian. |
|
Merge Node/Node Penggabungan |
Nodul objek ini akan menggabungkan beberapa alur dengan
tujuan untuk hanya menghasilkan satu alur keluar. |
|
Object Node |
Sebagai klasifikasi lanjutan dari suatu aktivitas. |
|
Structured Activity Node |
Pada nodul ini aktivitas/operasi kerja terlaksana secara berurutan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar