Mengenai Saya

Foto saya
Hi, Nama Saya Sandra Bagus Nugroho saya pemilik Blog History Of World Empire

Kamis, 23 Februari 2023

SUMPAH PALAPA

 

Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).

A.     SEJARAH

Sumpah hamukti palapa tersebut sangat menggemparkan para undangan yang hadir dalam pelantikan Gajah Mada sebagai patih Amangku Bumi. Ra Kembar mengejek Mahapatih Gajah Mada sambil mencaci maki, undangan yang lain turut serta mengejek, Jabung Tarewes dan Lembu Peteng tertawa terpingkal pingkal. Mahapatih Gajah Mada yang merasa terhina akhirnya turun dari paseban menghadap kaki sang Ratu dan berkata bahwa hatinya sangat sedih dengan penghinaan tersebut. Akhirnya setelah acara tersebut Mahapatih Gajah Mada kemudian menyingkirkan Ra Kembar untuk membalaskan dendamnya karena mendahului mengepung Sadeng. Sumpah hamukti palapa tersebut diucapkan dengan kesungguhan hati oleh Mahapatih gajah mada , oleh karena itu ia sangat marah ketika ditertawakan.

Program politik yang dijalankan oleh Mahapatih Gajah Mada berbeda dengan yang dijalankan oleh Prabu Kertarajasa dan Prabu Jayanagara dimana dalam masa pemerintahan ke dua tokoh tersebut para menteri kebanyakan diambil dari orang orang yang terdekat yang dianggap berjasa oleh kedua tokoh tersebut. Dan ketika orang orang kepercayaan tersebut melakukan pemberontakan maka pemerintahan tersebut hanya disibukkan oleh pembasmian pemberontakan sehingga mereka tidak berkesempatan untuk menjalankan politik untuk mengembangkan wilayah kerajaan.

Demikianlah Mahapatih Gajah Mada dalam menjalankan Politik Nusantaranya para pejabat – pejabat yang dahulu mengejek dan menertawakannya disingkirkan satu persatu. Ra Kembar dan Warak yang mengejeknya habis habisan kemudian disingkirkan.

Dengan adanya Sumpah Hamukti Palapa, maka Mahapatih gajah mada bercita-cita mempersatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk mewujudkan sumpah tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Mahapatih gajah mada dan dibantu oleh Adityawarman melakukan politik ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas jasanya Adityawarman diangkat menjadi Raja Melayu tahun 1347 untuk menanamkan pengaruh Majapahit di Sumatera. Walaupun ada sejumlah orang yang meragukan sumpahnya, Patih Mahapatih gajah mada berhasil menaklukkan Nusantara. Daerah Daerah yang dikuasai Majapahit dibawah Patih Gajah Mada antara lain :

 

“Bedahulu (Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Driwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.”

 

Dengan konsep persatuannya ini, berbuah pada meredanya pertumpahan darah antar kerajaan-kerajaan tersebut yang semula selalu saling mengintai dan berupaya saling menguasai melalui jalan peperangan yang menimbulkan banyak korban terutama terhadap rakyat masing-masing dapat dihindari dengan pengayoman Majapahit dan semboyan bhinneka tunggal ika, tan hana dharma mangrwa, diantara kerajaan-kerajaan tersebut kemudian bisa menjadi lebih menekankan perhatiannya kepada upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemajuannya sendiri maupun bersama-sama. Selain itu juga menjadi lebih kuat menghadapi ancaman penjajah asing (Tiongkok/Tartar), menggantinya menjadi hubungan kerjasama dagang dan budaya yang saling menguntungkan masing-masing pihak.

B.     ISI SUMPAH PALAPA

Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi :

“Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Terjemahan:

“Kamu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Kamu Gajah Mada, "Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.

C.     KEBERHASILAN GAJAH MADA

Beberapa Catatan tentang Keberhasilan Patih Gajah Mada sebagai berikut :

1.       Memadamkan pemberontakan : Ra Kuti

2.       Keberhasilannya mengawal terjadinya peralihan kekuasaan saat mangkatnya Jayanegara. Keadanaan istana genting,dan para Ratu ( Tribhuaneswari, Narendraduhita, Pradnya Paramita, Dyah Dewi Gayatri dan Dara Petak ) bingung karena tidak ada lagi penerus laki-laki. Saat itu merupakan masa sulit karena penuh intrik, terutama karena ada perseteruan antara Cakradara dan Kudamerta.

3.       Memadamkan pemberontakan Sadeng pada tahun 1331,sehingga membuat AryaTadah (Patih Majapahit) harus merelakan menyerahkan jabatannyakepada Mahapatih gajah mada. Sumpah Amukti Palapa,yang berhasil mempersatukan Nusantara sampai Philipina bag.selatan

4.       Menerbitkan Kitab Hukum Kerajaan Majapahit.

5.       Selain sebagai negarawan, Mahapatih gajah mada terkenal pula sebagai ahli hukum. Kitab hukum yang ia susun sebagai dasar hukum di Majapahit adalah Kutaramanawa, berdasarkan kitab hukum Kutarasastra (lebih tua) dan kitab hukum Hindu Manawasastra, serta disesuaikan dengan hukum adat yang berlaku.

Walaupun usianya terbilang muda untuk menggantikan posisi sebagai Majapahit, namun tidak seorang pun yang meragukan pengabdian dan kesetiaan Mahapatih gajah mada terhadap raja dan negaranya. Dimulai dari tindakan heroiknya menyelamatkan sang prabu dari kejaran para pengikut pemberontak Ra Kuti, kemudian membalikkan keadaan dan mengembalikan sang prabu ke singgasananya. Atas kepemimpinan Mahapatih gajah mada pula, persaingan politik perebutan takhta antara dua satria pendamping para putri kedaton bisa diredam, sehingga pergantian kekuasaan setelah mangkatnya prabu Sri Jayanegara bisa berlangsung mulus.

D.    ARTI NAMA TEMPAT

Berikut arti nama-nama tempat yang dimaksud dalam Sumpah Palapa:

1.       Gurun = Kerajaan Gurun, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

2.       Seran = Pulau Seram, Pulau besar Maluku

3.       Tanjung Pura = Kerajaan Tanjungpura, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

4.       Haru = Kerajaan Aru, Kabupaten Karo, Sumatra Utara

5.       Pahang = Pahang, Malaysia

6.       Dompo = Kerajaan Dompo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat

7.       Bali = Pulau Bali

8.       Sunda = Kerajaan Sunda

9.       Palembang = Palembang atau Sriwijaya

10.   Tumasik = Singapura

 

E.      SELESAINYA

Kerajaan Sunda menjadi bawahan Majapahit setelah pertempuran Bubat tahun 1357. Kerajaan Sunda akhirnya merdeka pada tahun yang tidak diketahui. Penaklukan Sunda oleh Majapahit berarti Gajah Mada akhirnya memenuhi sumpah Palapa-nya.

... Tunggalan padompo pasunda, samangkana sira Gajah Mada mukti palapa. (Bersatu setelah penaklukkan Dompo and Sunda, dengan demikian Gajah Mada makan palapa.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AR (Augmented Reality)

  A.     APA ITU AUGMENTED REALITY AR (Augmented Reality) adalah teknologi yang memperluas dunia fisik dengan cara menambahkan lapisan infor...

HALAMAN