A. APA ITU ACCESS POINT?
Access Point (AP) adalah perangkat keras penghubung antara
device dengan jaringan internet lokal. Posisinya ini bisa juga disebut sebagai
portal bagi perangkat nirkabel seperti smartphone, laptop, dan perangkat
sejenisnya agar bisa terkoneksi jaringan.
Perangkat ini punya peran yang sangat penting dalam sistem
jaringan internet lokal nirkabel atau wireless local area network (WLAN).
Bahkan tak jarang sebutan AP sering dianggap sama dengan WLAN itu sendiri.
Hal tersebut dikarenakan perangkat ini mampu menciptakan dan
memancarkan sinyal tanpa kabel (Wi-Fi) pada area yang diinginkan. Namun, agar
dapat menyebarkan frekuensi, perangkat terlebih dulu harus terhubung dengan
router atau switch atau hub menggunakan kabel Ethernet.
Lebih jelasnya, Ethernet merupakan teknologi pengkoneksian
perangkat pada jaringan yang masih menggunakan kabel. Dengan begitu, tentu
perangkat AP menawarkan solusi bagi banyak device agar memudahkan akses tanpa
terkendala ketersediaan kabel.
Untuk mendukung performa, terdapat dua komponen yang
tertanam, yaitu transceiver dan antenna. Transceiver akan menerima sinyal dari
client server, sementara antenna akan menyalurkan sinyal kembali ke client
server.
B. BAGAIMANA KETERJANGKAUANNYA?
Menggunakan Access Point artinya sama saja dengan memperluas
area keterjangkauan akses internet. Perangkat ini mengizinkan device yang cukup
jauh dari lokasi alat untuk terhubung dengan internet, meski tetap dalam radius
tertentu.
Pancaran sinyal dari AP bahkan tidak terlalu terhalang
pembatas ataupun dinding. Namun, untuk membuat jaringan merata hingga ke sisi
ruangan sulit terjangkau sinyal Wi-Fi, tentu akan lebih baik dengan menambah
jumlah perangkat AP.
Jumlah perangkat nirkabel yang mampu didukung terbilang
lebih banyak dibandingkan jumlah perangkat yang mampu dikoneksikan oleh router.
Melansir Linksys, AP dapat menghubungkan lebih dari 60 perangkat bersamaan ke
jaringan ketika router terbatas sampai 20 perangkat saja.
Itulah mengapa AP seringkali menjadi pilihan kantor-kantor
hingga bisnis semacam kafe ataupun taman hiburan. Keterjangkauan sinyal yang
dihasilkan sangat ramah untuk penggunaan gedung bertingkat sekalipun.
C. CARA KERJA ACCESS POINT
Ketika telah tersambung dengan kabel Ethernet, Access Point
siap menyuplai koneksi nirkabel ke device apapun yang membutuhkan. Pada saat
yang bersamaan perangkat ini akan memfasilitasi arus jalur data elektrik dari
kabel Ethernet dengan jalur data sinyal Radio Frekuensi dari Wi-Fi.
Peran perangkat ini pun benar-benar dimulai saat ada
perangkat nirkabel yang ingin tersambung ke jaringan. Setelah mengaktifkan
tombol ‘connect’ pada device, AP kemudian menanggapi permintaan tersebut dengan
pengisian sandi. Secara otomatis permintaan pengisian sandi akan muncul pada
layar perangkat.
Pada titik ini, AP bekerja mencocokan antara sandi yang
dikirim dari perangkat dengan sandi yang telah terkonfigurasi. Tentu hanya
sandi yang tepat yang dapat lolos portal, sehingga tidak semua perangkat di
sekitar perangkat AP bisa diterima.
Isian sandi yang benar kemudian akan mengirimkan alamat IP
agar dapat terhubung dengan jaringan. Akses internet pada device pun siap
digunakan.
D. FUNGSI ACCESS POINT
Beberapa fungsi dari Access Point pada umumnya telah
tergambar pada poin-poin sebelumnya. Hanya saja masih terdapat fungsi-fungsi
lain yang perlu dipahami, antara lain:
·
Menyediakan sinyal jaringan lokal nirkabel yang
dapat terdeteksi perangkat. Untuk terhubung ke internet tidak lagi bergantung
pada jaringan berkabel;
·
Memperluas coverage sinyal jaringan nirkabel;
·
Menambah jumlah perangkat nirkabel untuk
tersambung dengan jaringan dibanding jumlah perangkat yang mampu terhubung
dengan jaringan berkabel;
·
Sebagai pengontrol akses suatu perangkat menurut
MAC Address, yaitu identitas khusus setiap perangkat yang terbaca ketika
berkomunikasi dengan AP;
·
Mampu berperan sebagai DCHP server (Dynamic Host
Configuration Protocol) yang otomatis mengirimkan alamat IP ke perangkat client
terhubung lainnya;
·
Menyediakan fitur WEP (Wired Equivalnt Privacy)
serta WAP (Wireless Application Protocol). Keduanya merupakan sistem keamanan
koneksi nirkabel lewat kesesuaian sandi dari client menuju AP lengkap dengan
metode Decryption;
E. TIPE-TIPE ACCESS POINT
Terdapat beberapa mode Access Point bekerja. Setidaknya ada
6 tipe, yaitu:
1. Access Point Mode
Pada mode ini AP berperan sebagai media pemancar sinyal dari
sambungan internet kabel dan mengubahnya menjadi jaringan nirkabel.
2. Repeater Mode
Sinyal jaringan yang kurang merata dapat diatasi dengan mode
yang satu ini. Repeater mode mampu menambah kekuatan sinyal pada tempat yang
telah tersedia jaringan nirkabel, terutama untuk mencapai area-area kosong.
Agar bekerja sesuai tujuan, AP menggunakan SSID (Service Set
Identifier) atau sederhananya adalah nama dari jaringan Wi-Fi. Hanya ada satu
SSID untuk dapat tersambung dengan koneksi internet dan mengaksesnya di semua
area jangkauan sinyal.
3. Bridge Mode
Mode ini menjadi jawaban untuk mendapatkan jaringan internet
tanpa memberikan kode sandi. Mekanismenya, perangkat memancarkan sinyal
jaringan lokal nirkabel dengan SSID dan sandi yang sama. Cukup tepat untuk
kebutuhan internet perkantoran atau area-area sejenis lainnya.
4. Client Mode
Pada Client Mode, perangkat nirkabel terlebih dulu telah
mendapatkan alamat IP dari AP yang telah terhubung. Setelah itu koneksi internet
yang bersumber dari jaringan kabel dapat mengalir melalui Acces Point.
5. Wireless Router Mode
Wireless Router Mode mengizinkan untuk berbagi akses
internet ke beberapa perangkat client. Cocok sekali digunakan pada jaringan
kabel yang hanya tersedia untuk satu user, namun kebutuhan terhadap jaringan
melebihi kuota.
6. Client Router Mode
Client Router Mode memberikan dua peran sekaligus pada AP.
Pertama, menangkap sinyal wireless layaknya client. Kedua, membagikannya
kembali dalam bentuk sinyal Wi-Fi. Teknisnya, mode ini memanfaatkan fitur WISP
(Wireless Internet Service Provider) yang memungkinkan AP melakukan tugas
ganda.
F. MACAM-MACAM ACCESS POINT
Ada beberapa jenis Access Point yang dapat dimanfaatkan
sesuai kebutuhan, seperti :
1. Model Indoor
Seperti namanya, model ini diperuntukan bagi penggunaan
dalam ruangan. Umumnya terpasang untuk kebutuhan akses internet perkantoran,
kafe, atau bahkan untuk pemakaian pribadi di rumah sekalipun.
Jangkauan sinyalnya sendiri cukup terbatas pada luasan
indoor dimana perangkat AP terpasang dan sekitarannya. Perangkat ini akan
menyebarkan sinyal ke setiap device yang masih berada dalam area ruangan hingga
jarak tertentu.
Dapat ditempatkan langsung pada lokasi manapun yang membuat
sinyal jaringan mencapai banyak ruangan. Sama sekali tidak memerlukan bangunan
khusus, sehingga biaya pemasangannya terbilang cukup murah.
2. Model Outdoor
Sebaliknya, model ini tepat untuk penggunaan public pada
area terbuka karena karakteristiknya yang mampu menyesuaikan kondisi outdoor.
Untuk model ini sendiri AP telah memanfaatkan bahan
pelindung yang anti bocor dan tahan karat. Agar lebih aman, perlu dilengkapi
lagi dengan penangkal petir untuk mengantisipasi gangguan koneksi efek dari
cuaca buruk.
Karena peruntukannya lebih luas dibanding model indoor,
perangkat model ini masih memerlukan tambahan tower supaya sinyal jaringan
menyebar ke banyak arah. Dengan demikian, cocok sekali untuk kebutuhan usaha
yang menggunakan banyak area luar ruangan, seperti taman bermain dan
sejenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar