A. APA ITU EEPROM?
EEPROM merupakan sebuah singkatan dari Electrically Erasable
Programmable Read-Only Memory, yang merupakan cip memori tidak meruap untuk
digunakan dalam sebuah komputer. Fungsinya untuk menyimpan sebuah data agar
tetap terjaga meskipun tidak memiliki sumber tenaga tertentu. Berbeda dengan
RAM, EEPROM ini dapat menyimpan data penggunanya secara permanen meskipun tidak
ada sumber listrik atau daya.
EEPROM ini miliki fungsi yang tidak kalah penting dari
memori lainnya, namun seiring dengan berkembangnya teknologi EEPROM ini tidak
terlalu dibutuhkan. Pengguna bisa mengatur EEPROM apakah ingin menggunakannya
atau menggantinya.
Sebut saja sebuah contoh kecil, di mana menggunakan jadwal
kalibrasi peranti, yang mana pengembangan sebuah EEPROM sendiri telah menemukan
bentuk yang lebih besar dan efisien, yaitu dengan menggunakan Flash Disk.
Nah, bagi mereka yang tidak ingin menggunakan EEPROM dan
ingin mengeluarkannya, maka caranya sedikit berbeda dengan EPROM. Di mana EEPROM
ini tidak membutuhkan dikeluarkan langsung dari komponen, melainkan hanya
dinonaktifkan saja. Namun, untuk dapat menonaktifkannya memang harus secara
keseluruhan yang berkaitan dengan EEPROM.
Sering kali orang sembarangan dalam mengganti EEPROM dan ingin
mencopotnya, padahal hal ini sangat berbahaya dilakukan. Begitu pun dengan
fungsi EEPROM yang berkaitan langsung dengan sistem BIOS pada sebuah komputer.
Jika salah, maka akan memiliki kemungkinan besar terjadi kerusakan, khususnya
pada lapisan oksida yang rentan mengalami kerusakan.
B. SEJARAH SINGKAT EEPROM
Pada awalnya, EEPROM sendiri bermula sejak tahun 1978 yang
dikembangkan oleh George Perlegos yang mana pernah bekerja di Intel. Saat
pengembangannya, EEPROM ini harus dikeluarkan terlebih dahulu dari perangkat
elektronik jika ingin melakukan uji coba.
Kemudian, karena dia memiliki niat yang besar untuk
mengembangkan EEPROM, maka akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan Intel dan
membentuk Seeq Technology. Perlegos akhirnya mengembangkan teknologi ini dan
membuat Chip memori Perlegos.
Teknologi EEPROM akhirnya bisa diuji coba dan diterapkan
dengan sangat baik, dalam pengaturan lebih lanjut juga tidak memerlukan sistem
yang rumit. Jika ingin dimodifikasi juga sistem EEPROM ini tidak perlu
dilepaskan langsung dari komponen komputer, hanya perlu dinonaktifkan saja.
Kemudian, beberapa tahun setelahnya teknologi EEPROM ini
bisa digunakan dan bahkan telah digunakan oleh jutaan unit komputer di dunia.
EEPROM telah banyak digunakan karena memberikan kalibrasi yang unik, di mana
pengguna dapat melakukan program kembali ntk menghapus data secara elektrik.
Namun, cara penggunaan EEPROM berbeda dan cenderung
berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. EEPROM berbedan dengan ROM,
sistemnya sangat sensitif terhadap radiasi dan sinar UV. Jika tidak hati-hati,
maka bisa saja akan memproyeksikan sinar UV yang telah dihapus.
Hal yang buruk, karakteristik EEPROM ini akan menyebabkan
beberapa kejadian tak terduga untuk menghapus secara acak. Maka dari itu,
menggunakan EEPROM hanya disarankan ketika menggunakannya melalui voltase.
C. CARA KERJA EEPROM
EEPROM memiliki cara kerja yang kompleks, membutuhkan sebuah
sel memori khusus untuk dapat menjalankan EEPROM. Di mana dibangun dengan
menggunakan tipe MOS dan memiliki gerbang yang mengambang. Tentu berbeda dengan
MOSFET tradisional.
Chip EEPROM ini dapat dibaca berkali-kali, dan juga dapat
dibatasi untuk beberapa kali sama halnya dengan beberapa jenis EEPROM yang
sama, sebut saja seperti Flash Drive dan SSD. Jika dipandang dari SAMOS, maka
batasan ini berada diantara 100.000 hingga 1.000.000 kali bacaan.
EEPROM memiliki bagian penting seperti tegangan gerbang,
saluran beton, hingga sumbernya. Nah EEPROM memiliki cara kerja yang meliputi
berikut ini:
1. Pintu 20V & Tiriskan 20V
Pintu pada 20V beserta tiriskannya ini akan memprogram atau
menulis pada sel memori, mereka nantinya akan menulis dan menyimpannya dalam
bentuk bit. Bit ini nantinya dapat disimpan.
2. Pintu 0V & Tiriskan 20V
Tugas dari pintu 0V dan Tiriskan 20V ini memiliki perbedaan
dari yang sebelumnya, jika sebelumnya memiliki tugas untuk menulis. Maka
program yang satu ini memiliki tugas untuk menghapus bit yang telah disimpan,
kemudian dapat dituliskan kembali menggunakan bit yang baru.
3. Gerbang 5V & Tiriskan 5V
Di sini, tegangan lebih rendah daripada yang tertulis,
tugasnya membaca bit yang telah tersimpan, nilai yang telah disimpan nantinya
tidak dapat dihapus. Karena tegangannya lebih rendah, maka bit yang telah
tersimpan tentu tidak dapat dihapus.
Kesimpulan: dari beberapa cara kerja di atas, maka kita bisa
memastikan bahwa EEPROM sendiri menggunakan tegangan yang tinggi untuk menulis
dan mengubah.
Sedangkan untuk tegangan yang lebih rendah akan mereka
gunakan untuk menyimpan bit dan tidak dapat diubah. Hal ini karena program
tersebut tidak memiliki cukup tegangan untuk mengubah dan menyimpan kembali.
D. BAGAIMANA EEPROM BEKERJA DI KOMPUTER
Berbeda dengan RAM yang akan kehilangan data pengguna ketika
mematikan perangkat komputer, maka berbeda dengan EEPROM yang tetap akan
mempertahankan data. Karena EEPROM sendiri tidak membutuhkan energi listrik
untuk dapat bekerja. Maka dari itu, menggunakan EEPROM akan terasa lebih awam
oleh mereka yang tidak mengerti mengenai komputasi.
EEPROM sendiri lebih sering digunakan dalam sistem BIOS,
karena memiliki kelebihan untuk dapat menyimpan data sistem. Sistem BIOS memang
sering digunakan untuk menyimpan data sistem, maka dari itu dari serangkaian
program BIOS, proses CMOS hingga Boot-up semuanya bisa saja disimpan instruksi
baru ke EEPROM.
Kasus yang paling mudah dalam menggunakan EEPROM ialah
dengan menggunakan Flash Disk, berbagai macam pengaturan BIOS kini bisa dengan
mudah kita atur dan akses hanya dengan menggunakan salinan di Flash Disk.
E. KEUNGGULAN MENGGUNAKAN EEPROM
EEPROM memberikan keunggulan yang menarik dan tidak akan
Anda dapatkan ketika menggunakan RAM. Di mana EEPROM ini bisa dimodifikasi dan
mendapatkan pembaruan terbaru melalui sistem BIOS.
Jadi, ketika ada EEPROM terbaru maka kita dapat mengunduhnya
dan memuat programnya. Nantinya, setelah tersimpan pada sebuah Flash Drive maka
bisa langsung diakses pada sistem BIOS dan mengubah ROM yang ada secara gratis.
Berbeda dengan BIOS di masa lalu yang jika telah cukup lama
tidak mendapatkan pembaruan, maka akan memiliki kinerja buruk dan harus
diganti. Untuk menggantinya juga tidak gratis, Anda harus menggantinya
bersamaan dengan Motherboard terbaru dan itu tentu membutuhkan banyak biaya.
Dengan menggunakan sistem baru dari EEPROM ini, Anda hanya
perlu memperbaharuinya melalui Flash Drive dan sistem ROM dapat bekerja dengan
baik. Meskipun EEPROM lebih lambat performanya dibandingkan dengan RAM, namun
memiliki kemampuan penyimpanan sistem BIOS yang sangat baik.
Keunggulan lainnya dari EEPROM dibandingkan dengan EPROM
ialah dalam memodifikasinya, untuk dapat memodifikasi EEPROM maka Anda tidak
perlu mengeluarkan komponennya dari komputer. Karena ini berbeda dengan EPROM,
EEPROM bekerja dengan cara menulis dan menghapus kemudian menyimpan. Jadi Anda
hanya perlu memprogram kembali dan menyimpannya.
Namun memang untuk dapat menghapus dan memprogram kembali EEPROM tidak boleh setengah-setengah, Anda harus menghapusnya secara keseluruhan dan tidak selektif. Ini juga menjadi salah ssatu faktor kelemahan dari EEPROM, karena dalam memodifikasinya terdapat batasan dalam angka tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar