A. APA ITU EMBEDDED SYSTEM?
Embedded System atau sistem tertanam adalah sistem komputer
yang biasanya dirancang untuk tujuan khusus. Embedded system ini mencakup
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang sudah tertanam.
Untuk perangkat keras embedded system sendiri biasanya
terdiri dari mikroprosor atau mikrokontroler, memori eksternal, I/O, serta
komponen lainnnya. Sementara, perangkat lunak embedded system sendiri berfungsi
sebagai penggerak pada sistem. Tentunya embedded system ini berbeda dengan
sistem biasa yang hanya di desain untuk general purpose.
Pada dasarnya embedded system ini mencakup tiga komponen
yang tertanam, diantaranya hardware (perangkat keras), memiliki software
(perangkat lunak) dan firmware, serta memiliki sistem operasi waktu nyata (real
time) yang berfungsi untuk mengawasi perangkat lunak aplikasi dan menyediakan
mekanisme untuk membiarkan prosesor menjalani porses sesuai yang sudah
ditentukan waktunya.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa embedded system ini merupakan
sistem yang melibatkan mikrokontroler, perangkat lunak, dan sistem kontrol real
time dalam pengaplikasiannya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak penjelasan
di bawah ini.
B. KATEGORI EMBEDDED SYSTEM
Berdasarkan kinerja dan kebutuhan fungsional sistem embedded
system dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori :
1. Sistem tertanam yang berdiri sendiri
Sistem yang satu ini tidak memerlukan sistem host seperti
sistem komputer biasa karena mampu bekerja dengan sendirinya. Dibutuhkan input
dari port input baik analog ataupun digital proses.
Selain itu, sistem tertanam stand alone juga mampu
menghitung dan mentransfer data dan memberikan data yang dihasilkan melalui
perangkat yang terhubung-yang mengontrol, drive atau menampilkan perangkat yang
berhubungan. Contoh pengaplikasian dari embedded system stand alone ialah
pemutar mp3, kamera digital, konsol video games, oven microwave, dan sistem
pengukuran suhu.
2. Sistem tertanam waktu nyata
Sistem tertanam waktu nyata adalah sebuah sistem yang
memiliki waktu nyata yang mampu memberikan hasil yang dibutuhkan dalam jangka
waktu tertentu. Jenis sistem tertanam ini mengikuti tenggat waktu nyata yang
diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni sistem ternatam waktu nyata lunak dan
sistem tertanam waktu keras jika ditinjau berdasarkan ketepatan waktu.
3. Sistem tertanam jaringan
Sistem tertanam jaringan yakni embedded system yang memiliki
jaringan untuk mengakses sumber daya. Jaringan yang terhubung dapat berupa LAN,
WAN, atau bahkan jaringan internet. Koneksinya sendiri dapat berupa kabel
ataupun nirkabel.
Sistem tertanam semacam ini adalah area teknologi yang
paling cepat berkembang dalam aplikasi sistem. Sistem web tertanam merupakan
jenis sistem di mana semua perangkat dikendalikan oleh browser web. Misalnya
saja jaringan LAN yang merupakan sistem keamanan rumah di mana seluruh sensor
terhubun dan dijalankan pada protokol TCP/IP yang dilindungi.
4. Sistem tertanam seluler
Sistem tertanam seluler ini sangat disukai dan sering
digunakan. Biasanya Anda bisa menemukan sistem tertanam seluler pada perangkat
elektronik seperti ponsel, kamera digital, pemutar mp3 nirkabel, dan asisten
digital pribadi, dan lainnya. Biasanya yang menjadi keterbatasan dalam sistem tertanam
seluler adalah keterbatasan memori.
Untuk kategori lain dari embedded system berdasarkan kinerja
mikrokontroler, maka dibagi menjadi tiga kategori, sebagai berikut :
·
Sistem tertanam skala kecil
Biasanya sistem tertanam skala kecil dirancang dengan
mikrokontroler 8-bit atau 16-bit tunggal. Mereka memiliki perangkat keras yang
berskala kecil dimana kompleksitas perangkat lunaknya merupakan board-level
design (desain tingkat papan). Bahkan biasanya hanya dioperasikan menggunakan
baterai.
Sistem tertanam kecil ini menggunakan bahasa pemrograman C
dalam perakitannya, dan kode yang dapat dieksekusi akan ditempatkan dengan
tepat di memori sistem. Perangkat lunak harus sesuai dengan memori yang ada
namun tetap memperhatikan kebutuhan untuk membatasi disipasi daya saat sistem
berjalan terus menerus.
·
Sistem tertanam skala menengah
Sistem tertanam skala menengah ini merupakan sistem yang
biasanya dirancang dengan satu atau berbagai mikrokontroler 16-bit atau 32-bit
atau menggunakan Digital Signal Processor (DSP) atau Reduced Instruction Set
Computers (RISCs) yang digunakannya.
Sistem yang satu ini memiliki kompleksitas perangkat lunak
yang komplek dari sistem tertanam skala menengah. Untuk alat yang digunakan
dalam sistem ini diantaranya: RTOS, alat rekayasa kode sumber, simulator,
debugger, dan lingkungan pengembangan terpadu.
·
Sistem tertanam yang Canggih
Sistem tertanam yang canggih ini memiliki komplesitas
perangkat keras dan perangkat lunak yang cukup besar. Dimana membutuhkan
prosesor ASIP, IP, dan PLA yang dapat diskalakan atau dikonfigurasi dan susunan
logika yang bisa diprogram. Sistem yang satu ini biasanya dogunakan untuk
aplikasi canggih yang memerlukan desain bersama perangkat keras dan perangkat
lunak yang teringerasi. Mereka dibatasi oleh kecepatan pemrosesan yang tersedia
di unit perangkat keras mereka.
Fungsi perangkat lunak yang tertanam ini sebagai algoritma
enkripsi dan penguraian, transformasi kosinus diskrit dan algoritma
transformasi terbalik, susunan protokol TCP/IP dan fungsi driver jaringan
diimplementasikan dalam perangkat keras untuk mendapatkan kecepatan tambahan
dengan menghemat waktu. Ada beberapa fungsi sumber day aperangkat keras dalam
sistem juga yang diimplementasikan ke dalam perangkat lunak.
C. CONTOH EMBEDDED SYSTEM
Setelah menegatahui kategori embedded system, Anda juga
perlu mengetahui apa saja contoh dari embedded system jika dilihat secara
fisiknya, diantaranya:
1. Portable Devices
Portable devices merupakan jenis embedded system yang paling
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja jam tangan, kamera
digital, modem, kulkas, mesin cuci otomatis, televisi, telepon, dan masih
banyak lagi. Seluruh barang-barang elektronik ini menggunakan embedded system
di dalamnya.
2. Large Complex System
Large complex system ini merupakan jenis embedded system
yang lebih kompleks dan memiliki cakupan yang biasanya lebih luas. Embedded
system yang satu ini digunakan untuk tujuan yang bermanfaat bagi banyak orang
atau untuk kebutuhan publik. Contohnya adalah lampu lalu lintas, mesin kontrol
di pabrik atau Programmable Logic Controller (PLC).
3. Largely Complex Systems
Terakhir, largely compleks sistem merupakan implementasi
embedded system yang jauh lebih luas lagi. Pasalnya, pembuatan largely complex
system hanya bisa dilakukan oleh profesional. Contohnya adalah Hybrid Vehicles
atau kendaraan hibrid yang digerakkan oleh dua bahan bakar yakni baterai yang
dapat diisi ulang atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau teknik
penggambaran medis yang digunakan untuk mencari bagian tubuh yang sakit. Contoh
lainnya yakni Avionics yang digunakan pada pesawat serta berfungsi sebagai
komunikasi, navigasi, menampilkan pesawat, dan bersifat sangat kompleks.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN EMBEDDED
SYSTEM
Embedded system etrnyata memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihannya:
·
Mudah disesuaikan dengan alat yang ingin dibuat.
·
Konsumsi day ayang cukup rendah.
·
Biaya relatif murah atau terjangkau.
·
Adanya peningkatan kerja.
Di sisi lain, embedded system juga memiliki kekurangan
yakni:
·
Upaya pengembangan yang tinggi.
· Memakan waktu yang lama untuk memasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar